PERANGKAP
Pada
hari Ramiro dihukum mati, Cesare (Borgia) meninggalkan Cesena, meningglkan
mayar yang dimutilasi itu di alun-alun kota, dan peri ke daerah selatan. Tiga
hari kemudian ia tiba di Fano, dimana ia
menerima kedatangan wakil kota Ancona yang meyakinkannya akan kesetiaaan
mereka. Seorang kurir dari Vitellozo Vitelli mengumumkan bahwa pelabuhan
Adriatik kecil di Sinigalia telah menyerah kepada condottieri (tentara
bayaran). Hanya enteng itu, yang dipimpin oleh Andrea Doria dari Genoa, yang
masih bertahan, dan Doria menolak menyerahkannya kepada siapapun kecuali kepada
cesare sendiri. (Borgia) mengirimkan kabar bahwa ia akan tiba keesokan harinya,
persis seperti harapan condottieri itu. Setelah Cesare mencapai Sinigalia, ia
akan menjadi mangsa empuk yang terjebak diantara benteng dan pasukan mereka
yang mengepung kota itu... si condotierri yakin bahwa mereka memiliki
superioritas militer, merasa yakin bahwa kepergian paukan Prancis berarti bahwa
Cesare hanya memiliki satu pasukan kecil saja. Sesungguhnya, menurut
Machiavelli, (Borgia) telah meninggalkan Cesena bersama sepuluh ribu pasukan
infanteri dan tiga ribu ekor kuda,
bersusah payah memencarkan pasukannya supya
mereka berbaris melewati rute-rute paralel sebelum berkumpul di
Sinagalia. Alasan dikerahkannya pasukan sebanyakiutu adalah karena ia tahu,
berdasarkan pengakuan yang diperoleh dari Ramiro de Lorca, apa yang telah
direncanakan oleh si Condottieri. Karena itu, Cesare memutuskan membalikkan
perangkap mereka sendiri. Inilah karya agung penipuan yang keudian disebut
sejarawan Polo Giovanni sebagai “tipuan yang menajubkan.” Pada saat fajar
menyingsing tanggal 31 Desember (1502), cesare mencapai pinggir kota Sinagalia
... dipimpin oleh Michelotto Corella, tentara Cesare yang membawa dua ratus
tombak berjaga-jaga di jembatan kanal. Tindakan ini menyebabkan mereka
mengendalikan jembatan itu dengan fektif untuk mencegah pasukan orang-orang
yang berkomplot itu agar tidak mundur ... Cesare menyambut sang condottieri
dengan sambutan berlebihan dan mengundang mereka bergabung
dengannya...Michelotto telah mempersiapkan palazzo bernardhino untuk
dipergunakan Cesare, dan sang duke mengundang masuk sang condotieri ... setelah
berada di dalam, para pria itu diam-diam ditangkap oleh para pengawal yang maju
secara diam-diam dari belakang ... 9Cesare) memberi perintah untuk menyerang
tentara Vitelli dan orsini di daerah terpencil ... malam itu, selagi pasukan
mereka dihancurleburkan, Michelotto mencekik mati Oliveretto dan Vitelli di
Istana Bernardhino... sekali sambar saja, (Borgia) telah menyingkirkan mantan
jendralnya dan musuh-musuh bebuyutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar