Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Minggu, 01 Juni 2014

MUSUH DAN TEMAN




MUSUH DAN TEMAN


Jika anda ingin memiliki seorang musuh yang baik, pilihlah seorang teman; dia tahu dimana dia harus menyerang anda.





JABATAN






JABATAN


Setiap kali aku menganugerahkan suatu jabatan kepada seseorang, aku menyebabkan seratus orang tidak puas dan membuat seseorang tidak tahu berterima kasih.






Miftachul Wachyudi (Yudee) Is My Best President
Republik of Indonesia


PRESTASI DAN NILAI







PRESTASI DAN NILAI


Baldasar bercerita : “Jadi, aku sendiri telah lebih dari sekali ditipu oleh orang yang paling ku sayangi dan orang yang di antara semua orang lain kupercaya karena kasihnya padaku. Karena itulah aku yakin bahwa mungkin baik bagiku untuk mengasihi dan melayani seseorang melebihi orang lain berdasarkan prestasi dan nilai dirinya, tetapi aku tidak boleh terlalu mempercayai jebakan persahabatan yang menggiurkan ini karena tindakan ini telah menyebabkan diriku menyesalinya di kemudian hari.





SI ULAR, SI PETANI, DAN SI BURUNG BANGAU





MIFTACHUL WACHYUDI (YUDEE) IS MY BEST PRESIDENT 
REPUBLIK OF INDONESIA








 



SI ULAR, SI PETANI, DAN SI BURUNG BANGAU


Seekor ular yang dikejar oleh para pemburu meminta seorang petani untuk menyelamatkan hidupnya. Untuk menyembunyikan dari para pengejarnya, si petani berjongkok dan membiarkan ular itu merayap ke dalam perutnya. Tetapi setelah bahaya itu berlalu dan si petani meminta si ular keluar, si ular menolak. Di dalam terasa hangat dan aman. Dalam perjalanan pulang, petani itu melihat seekor burung bangau dan mendekatinya dan membisikkan apa yang telah terjadi. Si burung bangau menyuruhnya berjongkok dan mengejan untuk mengeluarkan si ular. Ketika si ular menjulurkan kepalanya, si burung bangau menangkapnya , menariknya keluar dan membunuhnya, si petani cemas kalau-kalau racun ular itu masih ada di dalam dirinya, jadi si burung bangau memberi tahunya bahwa obat racun ular adalah memasak dan menyantap enam unggas putih,” ujar si petani. “kau bisa kujadikan hidangan unggas putih pertamaku,” si petani merengggut  si burung bangau, memasukkannya ke dalam kantong, dan membawanya  pulang, dimana ia menggantungnya selagi  ia menceritakan kejadian itu kepada isterinya,” aku kaget mendengar ucapanmu,” sahut isterinya. “burung itu telah berbuat baik kepdamu, menyingkirkan ular jahat dalam perutmu, sesungguhnya menyelamatkan hidupmu, namun kau malah menangkapnya dan berkata hendak membunuhnya.” Ia langsung membebaskan burung bangau itu dan burung itupun terbang pergi. Tetapi dalam perjalanan keluar dari kandang, burung bangau itu justru mencungkil kedua mata si petani itu.
Moral cerita ini : jika anda melihat air mengalir ke atas, artinya seseorang sedang membalas suatu kebaikan hati.

PANGERAN BIJAK







PANGERAN BIJAK


Karena itu, ada banyak orang yang beranggapan bahwa seorang pangeran bijak jika ada kesempatan seharusnya memicu permusuhan yang cerdik, supaya dengan meredamnya, ia akan memperbesar kehebatannya. Para pangeran, terutama para pangeran baru, menemukan lebih banyak kepercayaan dan keuntungan dalam diri orang-orang seperti ini,yang pda permulaan kekuasaan mereka dianggap mencurigakan, ketimbang dalam diri  orang-orang yang mula-mula mereka jadikan orang kepercayaan. Pandolfo Petrucci, Pangeran Siena, memerintah daerahnya dengan lebih banyak orang yang ia curigai ketimbang dengan orang lain.