Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Minggu, 08 Juni 2014

PEMAIN CATUR







PEMAIN CATUR


Karena menyadari bahaya ini, balcha memutuskan berbaris ke selatan bersama 600 tentaranya untuk menghimpun kembali kekuatan, tetapi pasukan yang sama yang telah melucuti senjata tentaranya menghalangi jalannya. Jalan keluar lain adalah berbaris ke ibu kota, tetapi selassi telah menempatkan sekelompok besar tentara untuk mempertahankannya. Seperti seorang pemain catur, ia telah memprediksi langkah Balcha dan telah berhasil membuatnya menyerah tanpa syarat. Untuk pertama kali dalam hidupnya, balcha menyerah. . untuk berobat dari dosa kesombongan dan ambisinya , ia setuju tinggal di sebuah biara.




KERANJANG EMAS DAN UANG TUNAI







KERANJANG EMAS DAN UANG TUNAI


Seorang saksi mata memberitahukan kejadian yang terjadi kepada Balcha. Selama pesta jamuan itu, satu pasukan besar tentara yang dipimpin oleh seorang sekutu. Selassie telah mendatangi perkemahan balcha secara tiba-tiba lewat rute samping yang tidak ia lihat. Namun demikian, pasukan ini tidak datang untuk berperang; karena tahu bahwa balcha pasti mendengar peperangan yang berisik dan bergegas kembali bersama 600 orang pengawalnya, selassie telah mempersenjatai pasukannya sendiri dengan berkeranjang-keranjang emas dan uang tunai. Mereka mengepung pasukan Balcha dan membeli setiap senjata mereka hingga ludes. Para tentara yang menolak menjual senjata mereka diintimidasi dengan mudah. Dalam waktu beberapa jam saja, seluruh pasukan Balcha telah dilucuti senjatanya dan berpencar segala arah.






PERKEMAHAN







PERKEMAHAN


Pada akhir sore itu, Balcha dan tentaranya mulai berbaris kembli ke perkemhan di tengah sorak sorai dan tembkan kehormatan. Setelah menoleh kembali ke balik bahunya ke arah ibu kota, ia merencanakan strateginya – para tentaranya sendiri akan berbaris melintasi ibu kota dengan penuh kemenangan dalam waktu beberapa minggu dan selassie akan digulingkan hingga menduduki posisi yang sepatutnya ia duduki, entah dipenjara atau dibunuh. Namun demikian, kaetika Balcha melihat  perkemahannya, ia menytadari bahwa ada sesuatu yang benar-benar salah. Di tmpat yang tadinya terdapat tenda berwarna-warni yang membentang sejauh mata bisa memandang, sekarang tidak ada apa-apa, hanya asap dari perapian yang dipadamkan. ada apa ini ?




MEMPESONA







MEMPESONA


Dalam perjalanan menuju pesta jamuan itu, Balcha memperingatkan para tentaranya agar tidak mabuk dan agar waspada. Ketika mereka tiba disana, selassie bersikap sangat mempesona. Ia tunduk kepada Balcha, memperlakukannya seolah ia sngat membutuhkan persetujuan dan kerja samanya. Tetapi balcha tidak bisa dikecoh, dan ia memperingatkan selassie bahwa jika ia tidak kembali ke perkemahannya sebelum malam tiba, pasukannya sudah diberi perintah untuk menyerang ibukota. Selassie menunjukkan sikap seolah ia sakit hati terhadap ketidak percayaan Balcha. Sepanjang makan, ketika tiba saatnya untuk menyanyikan lagu-lagu tradisional untuk menghormati para pemimpin Ethipia, selassie sengaja hanya mengizinkan nyanyian lagu-lagu yang mengormati si panglima perang Sidarmo. Sepertinya bagi Balcha, selassie merasa takut dan terintimidasi oleh Kesatria hebat yang tak bisa diakali ini. Karena merasakan perubahan ini, Balcha yakin bahwa dialah yang akan berkuasa di kemudian hari.

RAJA CATUR DAN PION-PION







RAJA CATUR DAN PION-PION


Selassie memang mengirimkan wakil-wakilnya dan meminta Balcha untuk menghadiri pesta jamuan sore untuk menghormatinya. Tetapi Balcha yang tidak bodoh mengenal sejarah – ia tahu bahwa raja-raja dan penguasa Etophia terdahulu  memanfaatkan pesta jamuan sebagai perangkap. Setelah Balcha berada di sana dan mabuk, selassie pasti menyuruhnya ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Untuk menandakan pemahamannya atas situasi tersebut, Balcha setuju menghadiri pesta jamuan itu, tetapi hanya jika ia boleh membawa pengawal pribadinya – 600 tentara terbaiknya yang bersenjata dan siap melindunginya dan mempertahankan diri mereka sendiri. Balcha terkejut karena Selassie menjawab dengan sangat sopan bahwa ia merasa terhormat jika bisa menggelar pesta bagi kesatria semacam itu.