Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Jumat, 06 Juni 2014

RAJA MENGANGKAT MENTERI







RAJA MENGANGKAT MENTERI 


Setelah itu, beberapa minggu setelah pidato Bismarck yang bernama buruk, sang raja yang merasa bersyukur karena Bismarck telah berpidato tentang perdamaian, mengangkatnya menjadi menteri kabinet. Beberapa tahun kemudian Bismarck menjadi perdana Menteri Prusia. Dengan peran ini, akhirnya ia memimpin negaranya dan rajanya yang menggemari perdamaian untuk berperang melawan Austria, menghancurkan mantan kekaisaran itu , dan mendirikan negara Jerman yang kuat dengan Prusia sebagai pemimpinnya.






Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President 
Republik of Indonesia


PIDATO







PIDATO 

Bagaimanapun juga, inilah pria yang bertahun-tahun kemudian mengatakan , “pertanyaan besar zaman ini akan ditentukan bukan oleh pidato , dan resolusi melainkan oleh besi dan darah.”
Namun demikian, sebagai seorang patriot yang penuh semangat dan penggemar kegemilangan militer, Bismarck menyampaikan pidato di parlemen pada puncak demam perang yang membuat semua orang yang mendengarnya tercengang. “terkutuklah negarawan yang berperang tanpa alasan yang tetap dianggap sah setelah perang ini usai! Usai perang, kalian semua akan memandang semua pertanyaan ini dengan cara  lain. Setelah itu, akankah kalian memiliki keberanian untuk berpaling kepada para petani yang merenungkan abu peternakannya, kepada para pria yang menjadi lumpuh, kepada para ayah yang telah kehilangan anak-anaknya? “ Bismarck bukan hanya membicarakan kegilaan perang, melainkan yang paling aneh , ia memuji Austria dan membela tindakan-tindakannya. Semua ini bertentangan dengan segalanya yang telah ia perjuangkan. Konsekuensinya langsung muncul. Bismarck menentang perang – apa arti sikap ini? Deputi-deputi lain merasa bingung dan beberapa orang di antara mereka mengubah pilihan mereka. Akhirnya raja dan para menterinya menang dan perang pun berhasil dihindari.




GILANG GEMILANG








GILANG GEMILANG

Sepanjang karirnya, Bismarck telah menjadi penyokong setia , bahkan penyokong gencar kekuatan dan kekuasaan Prusia. Ia memimpin persatuan jerman, berperang melawan Austria dan mempermalukan negara yang telah sekian lama membelah dua jerman. Sebagai seorang mantan tentara, ia memandang peperangan sebagai sesuatu yang gilang gemilang.



RAJA DAN MENTERI





RAJA DAN MENTERI


Pada tahun1850 otto Von Bismarck yang masih muda, yang pada saat itu adalah seorang deputi parlemen Prusia yang berusia tiga puluh lim tahun, sedang berada pada titik balik karirnya. Persoalan-persoalan zaman itu adalah penggabungan banyak negara (termasuk prusia) ke dalam negara Jerman yang saat itu  terbelah dua, dan perng melawan Austria, negara tetangga yang kuat di sebelah selatan yang berharap ingin membuat negara jerman lemah dan berselisih, bahkan mengancam hendak turun tangan jika mereka mencoba bersatu.Pangeran Willian, yang akan menjadi raja Prusia berikutnya, setuju berperang, dan parlemen melakukan kampanye untuk menokong tujuan ini dan siap mendukung pengerahan tentara. Satu-satunya orang yang menentang perang adalah raja yang sekarang bertahta, Frederick William IV dan para menterinya yang lebih suka menenangkan hati negara Austria kuat.





LIHAI







LIHAI



Jangan pernah dituduh sebagai seorang penipu, meskipun mustahil hidup di masa kini tanpa menjadi seorang penipu. Biarlah kelihaian terbesar anda terletak dari menutupi sesuatu yang terlihat seperti kelihaian.