Pada
suatu hari Tn. kambing memutuskan bermurah hati dan mengundang makan Tn. Burung
Bangau Tua . makan malam itu tidak rumit-karena biasanya ia kikir, ia tidak
menyajikan hidangan kaki yang lengkap- sesungguhnya ia hanya menyajikan sebuah
piring ceper yang diisi bumbu encer. Dalam waktu semenit Tn. kambing telah
menjilat bersih piringnya; sementara itu tamunya yang berusaha makan dengan
paruhnya, tak bisa menyantap sedikit pun bubur itu. Untuk membalas dendam atas
lelucon keji ini, si burung bangau mengundang
si kambing makan malam seminggu kemudian. “dengan senang hati aku mau”. Jawab si kambing; “bila di undang makan oleh
teman-temanku, aku tak pernah menolak.” Pada hari itu si rubah berlari ke rumah
tuan rumahnya. Tepat waktu dan seketika itu juga mulai memuji segalanya: “cita
rasa yang hebat! Elok sekali dan makanan itu dimasak matang sebagaimana
mestinya!” kemudian duduklah ia dengan penuh selera (kambing selalu siap
makan) dan menikmati aroma daging yang
lezat itu. Yang disajikn adalah daging cincng
dan disajikan kepada si kambing dalam botol berleher panjang dan bermulut
sempit. Untuk membalas dendam padanya. Burung bangau itu, yang memasukkan
paruhnya dengan mudah ke botol itu menikmati hidangan dengan paruh panjangnya;
tetapi moncong si rubah ukuran dan bentuknya tidak sesuai dengan botol itu,
jadi ia terpaksa kembali ke sarangnya dengan perut kosong, ekor turun, telinga
terkulai. Dengan wajah merah padam semerah seekor rubah yang telah tertangkap
oleh seekor ayam betina.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia
Kamis, 22 Mei 2014
MERESAP KE DALAM
MERESAP
KE DALAM
Setelah
anda berkelahi dan berjuang bersama-sama musuh, dan anda sadr bahwa anda tidak
bisa maju, anda “meresapi” dan menjadi satu dengan musuh. Anda bisa menang
dengan menerapkan satru teknik yang sesuai selagi kalian bergulat satu sama
lain ... seringkali anda bisa menang dengan memanfaatkan pengetahuan tentang
cara “meresap ke dalam” musuh, sedangkan jika anda menjauh, anda pasti
kehilangan peluang untuk menang.
SI SAUDAGAR DAN TEMANNYA
SI
SAUDAGAR DAN TEMANNYA
Seorang
saudagar tertentu pernah sangat ingin melakukan perjalanan panjang. Mengingat
sekarang ia tidak terlalu kaya, ia berkata kepada dirinya sendiri, “sebelum
kepergianku, aku harus meninggalkan sebagian hartaku di kota besar ini, supaya
jika akhirnya aku mengalmi kesialan dalam perjalananku, aku masih memiliki
modal untuk menafkahiku saat aku kembali, “demi tujuan inilah, ia mengantarkan
sejumlah besar batangan besi, yang merupakan bagian utama kekayaannya, kepada
salah seorang temannya, dan memintanya menyimpannya selama kepergiannya;
kemudian, setelah mengucapkan salam perpisahan, ia pun pergi. Beberapa waktu
setelah itu, setelah mengalami kesialan bertubi-tubi selama perjalanannya, ia
pulang; dan tindakan pertama yang ia lakukan adalah menemui temannya dan
menuntut besinya: tetapi temannya, yang berutang sejumlah uang, yang telah
menjual besi itu untuk melunasi utangnya sendiri, memberinya jawaban ini:
“sungguh, temanku,” sahutnya, “aku menyimpan besimu di sebuah ruangan yang di
gembok, karena kupikir besi itu pasti aman di sana seperti emasku sendiri,
tetapi terjadilah satu kecelakaan yang tak terduga oleh siapapun, karena ada
seekor tikus di ruangan itu yang memakan
semua besi itu.” Si saudagar, yang berpura-pura bodoh, menjawab, “aku memang
benar-benar sangat sial; tetapi aku tahu sejak dulu bahwa tikus sangat suka
besi; aku telah menderita nasib yang sama berkali-kali, karena itu aku bisa menanggung
penderitaankuy sekarang dengan lebih baik.”
Jawaban
ini membuat temannya amat senang, karena ia lega mendengar si saudagar amat
percaya bahwa seekor tikuslah yang telah memakan besinya; jadi untuk
menyingkirkan segenap kecurigaan, ia mengundang si saudagar makan bersamanya
keesokan harinya. Si saudagar berjanji bahwa ia akan datang, tetapi
sementara itu ia bertemu salah seorang
anak temannya di tengah kota; ia membwa pulang anak itu dan mengurungnya di
sebuah ruangan. Keesokan harinya ia pergi menemui temannya, yang sepertinya
sedang dirundung masalah besar, jadi ia menanyakan penyebabnya, seolah ia
benar-benar tidak tahu apa yang telah terjadi. “oh, temanku sayang,” jawab
temannya, “tolong maafkan aku jika aku tidak terlihat ceria; aku telah kehilangan
salah seorang anakku; aku sudah memanggilnya dengan membunyikan terompet,
tetapi aku tak tahu apa yang telah terjadi padanya.” “oh,” sahut si saudagar,
“aku sedih sekali mendengarnya; karena kemrin sore, saat aku meninggalkan
rumahmu ini, aku melihat seekor burung hantu di langit yang membawa pergi
seorang anak dengan cakarnya; tetapi aku tak tahu apakah anak itu adalah
ankmu.” “dasar kau makhluk booh dan aneh! Sahut temannya, “tidakkah kau malu
karena kau menceritakan dusta yang amat tidak masuk akal seperti itu? Seekor
burung hantu, yang beratnya tidak lebih dari 1,5 kg, tak mungkin membawa pergi
seorang anak lelaku yang beratnya lebih dari 23 kg, bukn?” “yah, “ sahut si
saudagar , “mengapa kau amat terheran-heran mendengar cerita itu? Seolah di
sbuah negara dimana seekor tikus bisa memakan besi seberat seratus ton, amatlah
mengherankan jika seekor burung hantu sanggup membawa pergii seorang anak yang
beratnya 23 kg! Sang teman, setelah mendengar ucapan ini, menyadari bahwa si
saudagar tidak sebodoh dugaannya, jadi ia meminta maaf atas penipuan yang telah
ia lakukan, mengembalikan uang yang jumlahnya setara dengan nilai besinya, jadi ia pun mendapatkan
putranya kembali.
ALEXANDER AGUNG
ALEXANDER
AGUNG
Pengejaran
Darius yang panjang dan melelahkan-karena dalam waktu sebelas hari ia berhasil
berbaris sejauh 663.300 meter – membuat tentara Alexander amat letih sehingga
sebagian besar dari mereka kekurangan air . selagi mereka mengalami penderitaan
ini, kebetulan sebagian orang Macedonia
yang telah mengambil air dalam wadah air yang terbuat dari kulit dan
menyimpannya di atas keledai mereka dari
sebuah sungai yang telah mereka temukan datang kira-kira pada tengah hari ke
tempat dimana Alexander berada, dan
karena melihat dia hampir sekarat akibat kehausan, mengisi helmnya dengan air
dan menawarkannya kepadanya ... kemudian ia mengambil helm itu dngan kedua
tangannya, dan memandang sekelilingnya, dan ketika ia melihat semua orang yang
berada di dekatnya menjulurkan kepala mereka dan menatap air itu dengan penuh
kerindua, ia mengembalikannya lagi sambil berterima kasih tanpa mencicipi
setetespun minuman itu. “karena”, tuturnya, “jika hanya aku sendiri yang minum,
tentaraku pasti putus asa’. “segera setelah para tentaranya menyadari
kesederhanaan dan keluhuran budinya pada kesempatan ini, mereka semua langsung
berseru kepadanya agar ia memimpin mereka maju dengan berani, dan mereka mulai
melecut kuda mereka. Karen demi raja seperti itu, mereka berkata bahwa mereka
berani melawan perasaan letih mereka dan menganggap diri mereka sedikit
berkuasa.
NAPOLEON BONAPARTE
NAPOLEON
BONAPARTE
Orang-orang
yang telah mengubah semesta tak pernah berhasil melakukannya dengan
menggerakkan para pemimpin, tetapi dengan menggerakkan massa. Menggerakkan para
pemimpin adalah metode penuh intrik yang hanya mengakibatkan hasil sekunder.
Namun demikian, menggerakkan massa adalah sentuhan manusia jenius yang pasti
mengubah dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)