RAJA
DAN MENTERI KONSERVATIF MENGANGKAT
PERDANA MENTERI
Pada
saat Bismarck berpidato pada tahun 1850 , ia memperhitungkan beberapa hal.
Pertama-tama, ia merasa bahwa tentara Porusia, yang belum mengejar ketinggalan
dengan pasukan tentara Eropa lain, tidak siap berperang – bahwa sesungguhnya
Austria mungkin saja menang dan
mengakibatkan bencana bagi masa depan. Kedua, jika mereka kalah perang dan
Bismarck mendukungnya, karirnya pasti berada dalam bahaya besar. Sang raja dan
para menterinya yang konservatif menginginkan perdamaian; Bismarck menginginkan
kekuasaan. Jawabannya adalah mengalihkan perhatian semua orang dari tujuannya
dengan menyokong tujuan yang ia benci dan mengucapkan berbagai hal yang pasti ia
tertawakan, jika diucapkan oleh orang lain. Seluruh penduduk negara itu
tertipu. Karena pidatonyalah sang raja mengangkatnya menjadi seorang menteri,
dan ia segera naik jabatan menjadi Perdana Menteri, yang memperoleh kekuasaan
untuk memperkuat ketentaraan Prusia dan mencapai tujuan yang ia inginkan sejak
semula: mempermalukan Austria dan mempersatukan Jerman dibawah kepemimpinan
Prusia.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik Of Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar