Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Selasa, 10 Juni 2014

PIDATO SEKALIGUS KEMUNCULAN TERAKHIR









PIDATO SEKALIGUS KEMUNCULAN TERAKHIR


Coriolanus memang muncul untuk terakhir kalinya di hadapan rakyat yang menyimaknya dengan hening dan penuh perhatian. Coriolanus mulai berpidato dengan lambat dan halus, tetapi semakin lama ia semakin terang-terangan. Ia melontarkan hinaan lagi!  Nada suaranya arogan dan mimiknya menunjukkan perasaan jijiknya. Semakin lama ia bicara, semakin marah rakyat. Akhirnya mereka meneriakinya agar turun dan membungkamnya.






Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia



PIDATO KETIGA







PIDATO KETIGA


Ketika kabar tentang pidato terbaru Coriolanus terdengar oleh rakyat, amarah mereka tidak terbendung lagi. Para pejabat dikirimkan ke senat untuk menuntut agar Coriolanus menghadap mereka. Coriolanus menolak. Kericuhan terjadi di seluruh pelosok kota. Senat yang merasa takut akan amarah rakyat akhirnya memilih menyutujui pembagian biji-bijian itu. Para pejabat kota itupun tenang kembali, namun rakyat tetap menuntut agar Coriolanus menghadap mereka dan meminta maaf jika coriolanus bertobat dan setuju menyimpan pendapatnya di dalam hatinya sendiri, ia diizinkan kembali ke medan perang.




Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia 


 

PIDATO KEDUA






PIDATO KEDUA


Berita tentang pidato kedua Coriolanus tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok Roma, dan berbondong-bondong rakyat hadir untuk memastikan agar ia tidak terpilih. Setelah kalah, Coriolanus kembali ke medan perang dalam kondisi sakit hati dan bersumpah akan membalas dendam kepada rakyat jelata yang tidak memilihnya. Beberapa minggu kemudian , kiriman biji-bijian yang berjumlah besar tiba di Roma. Senat siap membagikan makanan ini kepada rakyat, tetapi tepat saat  mereka bersiap-siap memberikan suara tentang persoalan tersebut, Coriolanus muncul di sana dan berpidato di hadapan mereka. Ia mengatakan bahwa pembagian makanan itu akan memberi dampak yang merugikan terhadap kota itu secara keseluruhan. Beberapa senator tampaknya percaya padanya, jadi pemberian suara terhadap pembagian makanan itu ditangguhkan. Coriolanus tidak berhenti sampai disitu; ia melanjutkan pidatonya dan mengutuk konsep demokrasi. Ia menasehati mereka agar menyingkirkan wakil rakyat – para pejabat – dan memberikan tampuk kepemimpinan kota kepada kaum bangsawan.




 Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia




KETIKA PIDATO








KETIKA PIDATO



Kemudian, Coriolanus berpidato lagi, terutama kepada para warga kaya raya yang telah menemaninya. Kata-katanya arogan dan kurang ajar. Dengan menyatakan kemenangan tertentu atas perolehan suara yang ia terima, ia membual tentang  prestasinya di medan perang, melontarkan lelucon tidak lucu yang hanya menarik bagi kaum bangsawan, dan mengungkapkan tudingan-tudingan bernada marah kepada lawan-lawannya, dan berspekulasi tentang  tentang kekayaan yang akan ia berikan kepada rakyat Roma. Kali ini rakyat menyimak pidatonya; mereka tidak sadar bahwa tentara legendaris ini juga seorang pembual besar.





Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia 



 

KETIKA PEMILIHAN TIBA







KETIKA PEMILIHAN TIBA


Namun demikian, ketika hari pemilihan tiba Coriolanus masuk ke forum di antar oleh seluruh anggota senat dan oleh golongan ningrat atau bangsawan di kota  itu. Rakyat jelata yang melihat kejadian itu terusik oleh pameran kepercayaan diri yang amat blak-blakan seperti itu pada hari pemilihan.






Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia