Coriolanus
memang muncul untuk terakhir kalinya di hadapan rakyat yang menyimaknya dengan
hening dan penuh perhatian. Coriolanus mulai berpidato dengan lambat dan halus,
tetapi semakin lama ia semakin terang-terangan. Ia melontarkan hinaan
lagi!Nada suaranya arogan dan mimiknya
menunjukkan perasaan jijiknya. Semakin lama ia bicara, semakin marah rakyat.
Akhirnya mereka meneriakinya agar turun dan membungkamnya.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia
Ketika
kabar tentang pidato terbaru Coriolanus terdengar oleh rakyat, amarah mereka
tidak terbendung lagi. Para pejabat dikirimkan ke senat untuk menuntut agar
Coriolanus menghadap mereka. Coriolanus menolak. Kericuhan terjadi di seluruh
pelosok kota. Senat yang merasa takut akan amarah rakyat akhirnya memilih
menyutujui pembagian biji-bijian itu. Para pejabat kota itupun tenang kembali,
namun rakyat tetap menuntut agar Coriolanus menghadap mereka dan meminta maaf
jika coriolanus bertobat dan setuju menyimpan pendapatnya di dalam hatinya
sendiri, ia diizinkan kembali ke medan perang.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia
Berita
tentang pidato kedua Coriolanus tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok Roma,
dan berbondong-bondong rakyat hadir untuk memastikan agar ia tidak terpilih.
Setelah kalah, Coriolanus kembali ke medan perang dalam kondisi sakit hati dan
bersumpah akan membalas dendam kepada rakyat jelata yang tidak memilihnya.
Beberapa minggu kemudian , kiriman biji-bijian yang berjumlah besar tiba di
Roma. Senat siap membagikan makanan ini kepada rakyat, tetapi tepat saatmereka bersiap-siap memberikan suara tentang
persoalan tersebut, Coriolanus muncul di sana dan berpidato di hadapan mereka.
Ia mengatakan bahwa pembagian makanan itu akan memberi dampak yang merugikan
terhadap kota itu secara keseluruhan. Beberapa senator tampaknya percaya
padanya, jadi pemberian suara terhadap pembagian makanan itu ditangguhkan.
Coriolanus tidak berhenti sampai disitu; ia melanjutkan pidatonya dan mengutuk
konsep demokrasi. Ia menasehati mereka agar menyingkirkan wakil rakyat – para
pejabat – dan memberikan tampuk kepemimpinan kota kepada kaum bangsawan.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia
Kemudian,
Coriolanus berpidato lagi, terutama kepada para warga kaya raya yang telah
menemaninya. Kata-katanya arogan dan kurang ajar. Dengan menyatakan kemenangan
tertentu atas perolehan suara yang ia terima, ia membual tentangprestasinya di medan perang, melontarkan lelucon
tidak lucu yang hanya menarik bagi kaum bangsawan, dan mengungkapkan tudingan-tudingan
bernada marah kepada lawan-lawannya, dan berspekulasi tentang tentang kekayaan yang akan ia berikan kepada
rakyat Roma. Kali ini rakyat menyimak pidatonya; mereka tidak sadar bahwa
tentara legendaris ini juga seorang pembual besar.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia
Namun
demikian, ketika hari pemilihan tiba Coriolanus masuk ke forum di antar oleh
seluruh anggota senat dan oleh golongan ningrat atau bangsawan di kotaitu. Rakyat jelata yang melihat kejadian itu
terusik oleh pameran kepercayaan diri yang amat blak-blakan seperti itu pada
hari pemilihan.
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia