Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Kamis, 05 Juni 2014

DUA MUKA







DUA MUKA      


                                                                                                        
Permainan muka dua yang terus dilakukan ini paling mirip dengan dinamika kekuasaan yang ada di dunia istana bangsawan tua yang sarat siasat. Sepanjuang sejarah, suatu istana selalu terdiri dari seseorang yang berkuasa – raja, ratu, kaisar, pemimpin. Para penghuni istana yang tinggal di istana ini berada pada posisi yang sangat rapuh; mereka harus melayani tuan mereka, tetapi jika mereka tampak menjilat, atau jika mereka menjilat dengan terlalu mencolok, para penghuni istana lain pasti menyadarinya dan bertindak melawan mereka. Karena itu, usaha untuk merebut hati sang tuan harus dilakukan seara halus. Bahkan para penghuni istana yang mahir dan mampu bertindak sehalus itupun tetap harus melindungi diri mereka dari para penghuni istana lain, yang selalu berusaha menyingkirkan mereka.









LICIN






LICIN


Perasaan tidak memiliki kuasa atas orang lain dan berbagai peristiwa secara umum tidak tertahankan bagi kita – ketika kita merasa tidak berdaya , kita merasa sengsara. Tidak ada seorang pun menginginkan lebih sedikit kekuasaan; semua orang menginginkan lebih banyak kekuasaan. Namun demikian, di dunia masa kini amatlah berbahaya jika kita tampak terlalu haus akan kekuasaan dan bersikap mencolok saat melakukan berbagai tindakan yang diambil akibat kekuasaan kita. Kita harus tampak adil dan sopan. Jadi, kita perlu bersikap halus – menyenangkan namun lihai, demokratis namun licin.




KEBIJAKAN MORAL





KEBIJAKAN MORAL


Bagi sebagian orang, gagasan bermain permainan secara sadar-betapapun halusnya- tampak jahat, asosial, dan kuno. Mereka yakin bahwa mereka bisa memilih keluar dari permainan itu dengan menunjukkan beragam sikap tidak ada hubungannya dengan kekuasaan. Anda harus berhati-hati kepada orang-orang semacam itu, karena meskipun mereka mengungkapkan pendapat semacam itu dengan terang-terangan , mereka seringkali salah seorang pemain kekuasaan yang paling cakap. Mereka memanfaatkan beragam strategi yang jelas menutupi sifat manipulasi yang terlibat di dalamnya. Jenis orang semacam ini, misalnya seringkali menunjukkan kelemahan dan kurangnya kekuasaan mereka  sebagai semacam kebijakan moral. Tetapi ketidak berdayaan sejati, tanpa ada motif apapun bagi dirinya sendiri, tidak akan mempublikasikan kelemahannya untuk memperoleh simpati atau penghormatan. Memamerkan kelemahan seseorang sesungguhnya merupakan strategi yang halus dan penipuan yang sangat efektif dalam permainan.






JUJUR TOTAL KONTRA OBYEKTIF






JUJUR TOTAL KONTRA OBYEKTIF


Namun demikian, satu cara lain untuk menghindari permainan ini adalah dengan kejujuran dan keterusterangan yang sempurna, karena salah satu teknik utama orang yang mencari hal tersebut adalah manipulasi dan kerahasiaan. Tetapi bersikap jujur total pasti menyakiti dan menghina banyak orang, dan sebagian dari mereka pasti memilih menyakiti anda sebagai balasannya. Tidak ada seorang pun yang akan menganggap pernyataan jujur anda sebagai pernyataan yang benar-benar objektif dan bebas dari motivasi pribadi. Dan pendapat mereka benar; sesungguhnya , penggunaan kejujuran memang merupakan strategi kekuasaan yang dimaksudkan untuk meyakinkan orang lain akan karakter seseorang yang mulia, baik hati dan tidak egois. Inilah bentuk bujukan, bahkan bentuk paksaan yang halus.






DERAJAT DAN GODAAN









DERAJAT DAN GODAAN


Satu strategi lain orang-orang yang mengaku tidak bermain permainan adalah menuntut kesetaraan dalam setiap bidang kehidupan. Semua orang harus diperlakukan serupa, apapun status dan kekuatan mereka. Tetapi jika, guna menghindari godaan, anda berusaha memperlakukan semua orang dengan sederajat dan adil, anda akan menghadapi masalah bahwa sebagian orang melakukan berbagai hal dengan lebih baik daripada orang lain. Memperlakukan semua orang dengan sederajat  berarti mengabaikan perbedaan mereka, meningkatkan derajat orang-orang yang kurang mahir dan merendahkan derajat orang-orang yang unggul. Sekali lagi, banyak orang yang bersikap seperti ini, sesungguhnya melaksanakan satu strategi lain, yakni mendistribusikan kembali imbalan orang lain degan cara yang mereka tentukan sendiri.