Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Sabtu, 07 Juni 2014

MIMIK WAJAH






MIMIK WAJAH


Tipuan senantiasa merupakan strategi terbaik, tetapi tipuan terbaik membutuhkan tabir asap untuk mengalihkan perhatian orang lain dari tujuan yang sesungguhnya. Penampilan luar yang membosankan – seperti mimik wajah yang tidak berubah dan tidak bisa dibaca – seringkali merupakan tabir asap yang sempurna untuk menyembunyikan niat anda di balik kenyamanan dan kelaziman.  Jika anda membimbing si bodoh menyusuri jalur yang sudah dikenalnya, dia tidak akan mau terus ikut saat anda membimbingnya menuju sebuah perangkap.





Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia


MENTERI CATUR







MENTERI CATUR


Untuk menjadikan ketulusan palsu sebagai senjata yang efektif dalam menyembunyikan niat anda, dukunglah kepercayaan terhadap kejujuran dan keterbukaan sebagai nilai-nilai sosial yang penting. Lakukan tindakan ini di hadapan sebanyak mungkin orang. Tegaskan pendapat anda mengenai topik ini dengan sesekali mengungkapkan sesuatu yang sesungguhnya tidak berarti atau tidak relevan. Menteri Napoleon yakni Talleyrand, mahir membuat orang lain percaya padanya dengan mengungkapkan satu rahasia yang jelas . kepercayaan palsu ini – umpan – nanti pasti menyebabkan orang lain benar-benar percaya kepada kita.
Ingatlah hal ini : Para  terbaik melakukan segalanya yang bisa mereka lakukan untuk menutup-tutupi kualitas buruk mereka. Mereka memancarkan aura kejujuran dalam satu bidang untuk menyamarkan kecurangan mereka di bidang-bidang lain. Kejujuran hanyalah satu umpan lain dalam gudang senjata mereka.




Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik of Indonesia




KESAN SEOLAH MEMPERCAYAI UCAPAN







KESAN SEOLAH MEMPERCAYAI UCAPAN


Satu sarana lain yang bermanfaat untuk mengecoh orang lain adalah dengan menunjukkan ketulusan palsu. Orang lain mudah menganggap ketulusan sebagai kejujuran. Ingatlah bahwa naluri pertama mereka adalah mempercayai penampilan, dan karena mereka menghargai kejujuran dan ingin mempercayai kejujuran orang-orang di sekeliling mereka, mereka pasti jarang meragukan kejujuran orang-orang di sekeliling mereka, mereka pasti jarang meragukan anda atau jarang bisa menyelami niat anda sesungguhnya. Memberi kesan seolah anda mempercayai ucapan anda menyebabkan kata-kata anda bisa dipercaya. Beginilah cara Iago menipu dan menghancurkan Othello. Mengingat kedalaman emosinya , kekhawatiran yang tampak tulus terhadap dugaan pengkhianatan yang dilakukan oleh Desdemona, bagaimana mungkin Othello tidak mempercayainya? Begini pula cara penipu hebat  Kid Weil menipu orang-orang tolol; dengan memberi kesan bahwa ia amat mempercayai umpan yang ia gantungkan di hadapan mereka (saham palsu, balap kuda, yang dipuji-puji), ia membuat realitas itu sulit diragukan. Tentu saja penting bagi anda untuk tidak terlalu berlebihan  dalam melakukan taktik ini. Ketulusan adalah alat yang rumit; jika anda tampak terlalu bergairah, maka anda akan memancing kecurigaan. Tunjukkanlah sikap yang sudah dipoerhitungkan dan bisa dipercaya, jika tidak tipu muslihat anda pasti tampak palsu.




Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best President Republik Of Indonesia




RAHASIA







RAHASIA


Pergunakan taktik ini dengan cara berikut : sembunyikan niat anda bukan dengan menutup diri (mengambil  risiko terlihat penuh rahasia dan membuat orang lain curiga), tetapi dengan terus menerus membicarakan tentang keinginan dan tujuan anda- bukan hanya keinginan dan tujuan nyata anda. Anda akan membunuh tiga burung dengan satu batu; anda terlihat ramah, terbuka, dan mudah percaya; anda akan menyembunyikan niat anda; dan anda mengirimkan rival anda untuk melakukan pengejaran yang memakan waktu  dan sia-sia.





TAHTA





TAHTA 


Selama perang pewaris tahta spanyol pada tahun 1711, duke of Marlborough, pimpinan tentara Inggris, ingin menghancurkan sebuah pelabuhan penting Perancis karena tempat itu melindugi jalan utama yang penting menuju Perancis. Nmun demikian, ia tahu bahwa jika ia menghancurkannya, pasukan Perancis pasti menyadari keinginannya – mnyerang perancis lewat jalan itu. Sebaliiknya, ia hanya menduduki benteng itu dan menempatkan sebagian tentaranya di sana, dan terlihatr seolah ia menginginkan benteng itu demi tujuannya sendiri. Tentara Perancis menyerang benteng itu dan duke membiarkan mereka menduduki kembali benteng itu. Tetapi, setelah mereka merebut kembali benteng itu, mereka menghancurkannya karena mereka beranggapan bahwa duke menginginkannya karena suatu alasan yang penting. Sekarang setelah benteng itu hancur, jalan itu tidak dilindungi, dan Marlborough bisa dengan mudah masuk ke Perancis.