Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2014

JAUH KE DEPAN




JAUH KE DEPAN


Hanya ada sangat sedikit manusia – dan mereka termasuk perkecualian – yang mampu berpikir dan merasa lebih jauh ke depan





DUA EKOR KATAK






DUA EKOR KATAK

Dua ekor katak tinggal di kolam yang sama. Saat kolam itu dikeringkan di bawah udara panas pada musim panas, mereka meninggalkannya dan berangkat bersama-sama untukmencari rumah lain. Saat mereka pergi , mereka kebetulan melewati sebuah sumur dalam yang diisi cukup banyak air, dan saat melihatnya, salah satu katak itu berkata pada katak satunya: “ayo  kita turun dan kita tinggal di dalam sumur ini, karena sumur ini akan memberi kita tempat perlindungan dan makanan.” Katak satunya menjawab dengan lebih hati-hati : “tetapi andai air sumur itu habis, bagaimana lagi kita bisa keluar daritempat sedalam itu?” jangan lakukan apapun tanpa memperhitungkan konsekuensinya.

SI PENGANUT ALIRAN SUFI DAN SI AHLI BEDAH




SI PENGANUT ALIRAN SUFI DAN SI AHLI BEDAH

Pada zaman kuno, seorang raja Tartar sedang berjalan-jalan di luar bersama sebagian bangsawannya. Di pinggir jalan terdapat seorang abdal (seorang pengelana dan penganut aliran sufi) yang erseru : “siapapun yang bersedia memberiku  seratus dinar, aku akan memberinya nasihat yang baik.” Sang raja berhenti dan berkata, “abdal, apa nasihat baik yang bisa kau berikan dengan uang seratus dinar?” “tuan” jawab si abdal, “berikanlah uang itu kepadaku, maka aku akan langsung memberitahukan nasihat itu kepadamu” sang raja menurutinya karena ia berharap bisa mendengar nasihat yang luar biasa. Si umat Muslim itu berkata kepadanya : “inilah nasihatku : jangan pernah mulai melakukan sesuatu sebelum kau merenungkan akhirnya.” Mendengar nasihat ini, kaum bangsawan dan semua orang lain yang ada di sana tertawa, dan mengatakan bahwa si Abdal bersikap bijaksana dengan meminta uang terlebih dahulu. Tetapi sang raja berkata: “kalian tidak memiliki alasan untuk mentertawakan nasihat yang baik ini yang telah diberikan abdal kepadaku. Tidak ada seorang pun yang tidak menyadari fakta bahwa sebaiknya kita berpikir dengan seksama sebelum melakukan sesuatu. Tetapi setiap hari kita bersalah karena tidak mengingat nasihat itu, jai konsekuensinya pun buruk. Aku sangat menghrgai nasihat umat Muslim ini.” Sang Raja memutuskan agar selalu mengingat nasihat itu, jadi ia menyuruh agar nasihat itu ditulis dengan tinta emas di dinding  dan bahkan di ukir di piring peraknya. Tidak lama setelah itu, seorang pembrontak ingin membunuh sang raja. Ia menyogok ahli bedah kerajaan dengan janji mengangkatnya menjadi perdana menteri jika ia menusukkan alat bedah beracun ke lengan sang raja. Ketika tiba saatnya  untuk mengeluarkan sebagian darah sang raja , sebuah baskom perak diletakkan dibawahnya untuk menampung darah itu. Tiba-tiba si ahli bedh menyadari kata-kata yang diukir di atas baskom poerak itu : “jangan pernah melakukan sesuatu sebelum kau merenungkan akhirnya.” Barulah saat itu si ahli bedah sadar bahwa jika si pemberontak itu menjadi raja, pria itu bisa langsung membunuh dirinya dan tidak perlu menepati janjinya.
Sang raja, yang menyadari bahwa sekarang si ahli bedah gemetaran, bertanya kepadanya apa ang telah terjadi padanya. Jadi ia mengakui kebenaran pada saat itu juga . si pemberontak di tangkap, dan sang raja memanggil semua orang yang berada di dekatnya saat si abdal memberikan nasihatnya, dan bertanya kepada mereka; ‘apakah kalian masih mentertawakan si umat islam itu?”




MASA DEPAN




MASA DEPAN

Orang  yang menanyakan masa depannya kepada seorang ahli nujum tanpa sengaja kehilangan firasat batinnya tentang berbagai peristiwa di masa depan yang seribu kali lebih tepat daripada apapun yang mungkin dikatakan oleh para ahli nujum.





MASTER SENIMAN





MASTER SENIMAN

Date Masanu pernah memanggil Tanyu untuk menghias sepasang sekat emas yang tingginya 2, 13 meter. Si seniman berkata bahwa ia beranggapan bahwa sketsa hitam putih pasti cocok dengan sekat itu, jadi ia pulang ke rumah lagi setelah mempertimbangkannya dengan hati-hati keesokan pginya ia datang lebih pagi dan membuat sejumlah besar tinta yang ke dalamnya ia celupkan sebuah ladam kuda yang ia bawa, kemudian membuat cetakan  ladam kuda ini di seluruh bagian sekat itu, kemudian, dengan sebuah kuas besar, ia menggambar sejumlah garis melintang dio ladam-ladam kua itu. Sementara itu, Masamu telah masuk ke ruangan itu untuk mengmati pekerjaan tanyu, dan saat melihatnya, ia tak bisa meredam kekesalannya lebih lama lagi, jadi ia menggerutu, “alangkah berantakan dan jelek!” lalu ia berjalan cepat ke apartemennya sendiri. Para pembantunya memberitahu Tanyu bahwa suasana hatinya memang sangat jelek hari ini . “kalau begitu sebaiknya ia tidak mengamatiku saat aku sedang bekerja,” sahut si pelukis, “sebaiknya ia menunggu hingga lukisanku selesai.” Kemudian ia mengeluarkan sebuah kuas yang lebih kecil dan membubuhkan coretan di sana-sini, dan saat ia melakukannya, cetakan ladam kuda itu diubah menjadi kepiting, sedangkan goresan kuas yang lebih besar dan lebar menjadi tanaman rush. Kemudian ia berpaling ke sekat lain dan menciratkan tetesan tinta dimana-mana, dan setelah ia menambahkan beberapa goresan kuas disana-sini , maka terlihatlah sekumpuln burung layang-layang yang terbang di atas pepohonan willow. Ketika massamu melihat hasil karya tanyu yang sudah rampung, ia bersuka cita atas keahlian si seniman, padahal goresan-goresan yang tampak berantakan yang ia lihat di sekat-sekat.