Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Jumat, 13 Juni 2014

BERBICARA LEBIH SEDIKIT






BERBICARA LEBIH SEDIKIT        


                                                                              
Dengan berbicara lebih sedikit daripada yang diperlukan, anda menciptakan kesan bahwa anda sarat makna dan kekuasaan. Selain itu, semakin sedikit anda bicara, semakin sedikit resiko yang anda pertahurkan dengan mengucapkan sesuatu yang bodoh, bahkan berbahaya. Pada tahun 1825, seorang Tsar baru, Nicholas I, menaiki tahta Rusia. Satu pemberontakan langsung pecah, dipimpin oleh para pengikut Liberal yang menuntut modernisasi negara itu – agar industri dan struktur sipilnya mengejar ketinggalan dengan negara Eropa lain. Setelah menghancurkan pemberontkan ini dengan brutal (pemberontakan December), Nicholas I menghukum mati salah seorang pemimpinnya, Kondraty Ryleylev. Pada hari penghukuman matinya, Ryleylev berdiri di tiang gantungan dengan jerat di lehernya. Pintu perangkap terbuka – tetapi saat Ryleylev menggantung, tali itu putus sehingga ia jatuh ke tanah. Pada saat itu, peristiwa semacam ini masih dianggap tanda-tanda takdir. Jadi seorang  pria yang diselamatkan dari hukuman mati dengan cara ini biasanya diampuni. Saat Ryleylev berdiri dalam keadaan memar dan dngan tubuh kotor tetapi ia yakin bahwa ia selamat, ia berseru kepada gerombolan massa ‘kalian lihat , di Rusia tidak ada yang tahu cara melakukan apapun dengan benar, bahkan cara membuat tali sekalipun.
Seorang kurir langsung pergi ke Istana Musim Dingin sambil membawa berita ggalnya hukuman gantung itu. Walaupun kesal oleh kejadian yang mengecewakan ini, Nicholas Tsra I tetap mulai menandatangani surat pengampunan itu. Tetapi kemudian apakah Ryleylev mengatakan sesuatu setelah terjadi mukjizat ini?” Tsar itu bertanya kepada sang kurir. “Tuan” jawab si kurir, “ia berkata bahwa di Rusia bahkan tidak ada yang tahu cara membuat tali dengan benar.” “kalau begitu” sahut Tsar , “Biarlah kita membuktikan yang sebaliknya,” dan ia merobek surat pengampunan itu. Keesokan harinya Ryleylev digantung lagi. Kali ini talinya tidak putus.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar