WAWANCARA
PIDATO ALA PERAMAL
Dalam
kehidupannya di masa mendatang, Warhol mempergunakan strategi ini dan meraih
kesuksesan besar. Wawancaranya merupakan latihan pidato ala peramal: ia bisa
mengucapkan sesuatu yang samar dan berarti dua, dan si pewawancara
berputar-putar untuk mencoba mencari
tahu maknanya dan membayangkan bahwa ada sesuatu yang mendalam di balik
frase-frasenya yang seringkali tak berarti. Warhol jarang membicaraka tentang hasil
karyanya ; ia membiarkan orang lain menginterpretasikan hasil karyanya. Ia
menyatakan bahwa ia telah mempelajari teknik ini dari tuan teka-teki Marcel
Ducham, seorang seniman lain dari abad 20 yang menyadari sejak semula bahwa
semakin sedikit penjelasannya tentang hasil karyanya, semakin sering orang lain
membicarakannya. Dan semakin sering mereka bicara, hasil karyanya menjadi
semakin berharga.
Miftachul Wachyudi
(Yudee) is My Best President Republik of Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar