HARTA
KARUN
Setelah
Apries digulingkan dengan cara yang telah kugambarkan, Amasis naik tahta . ia
berasal dari distrik Sais dan merupakan penduduk asli kota kecil yang disebut
Siuph. Mula-mula orang Mesir cenderung bersikap menghina dan tidak terlalu
menganggapnya hebat karena asal usulnya dari keluarga biasa tidak mencolok;
tetapi kemudian dengan lihai ia memaksa mereka mematuhinya tanpa perlu berusaha
melakukan tindakan kejam. Di antara harta karunnya yang tak ternilai harganya,
ia memiliki sebuah bak kaki dari emas, yang dipergunakan olehnya dan par
tamunya sesekali untuk mmembasuh kedua kaki mereka. Ia membongkar bak ini dan
dengan bahan tersebut ia menyuruh dibuat sebuah patung, yang kemudian ia
letakkan di tempat yang ia anggap sebagai tempat paling cocok di kota besar
itu. Rakyat Mesir terus menerus berdiri di hadapan patung itu dan amat
menghormatinya, dan segera setelah masis mendengar dampak itu kepada mereka, ia
menggelar rapat dan mengemukakan fkta bahwa patung yang amat dihormati itu
tadinya merupakan bak kaki tempat mereka membasuh telapak kaki mereka, buang
air kecil, dan membuang muntahan. Kemudian ia mengatakan bahwa kasusnya sendiri
hampir sama, bahwa dulu ia hanyalah seseorang yang biasa-biasa saja dan
sekarang menjadi raja mereka; jadi , sama seperti mereka mulai menghormati bak
kaki yang diubah menjadi patung itu, mereka juga harus menghargai dan
menghormatinya. Dengan cara ini, rakyat Mesir dibujuki menerimanya sebagai
penguasa mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar