Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Jumat, 30 Mei 2014

SANG SULTAN DAN PEJABAT EKSEKUTIF


                                             




SANG SULTAN DAN PEJABAT EKSEKUTIF


Seorang pejabat eksekutif telah melayani tuannya selama kira-kira tiga puluh tahun, ia dikenal dan dikagumi atas kesetiannya, kejujurannya dan ketaatannya pada Tuhan. Namun demikian, kejujurannya menciptakan banyak musuh di istana yang menybarkan beragam kisah tentang sikapnya yang bermuka dua dan kedurhakaannya. Mereka menghasut sang sultan siang-malam hingga ia juga mulai tidak mempercayai pejabat eksekutif yang tidak bersalah itu dan akhirnya memerintahkan agar pria yang telah melayaninya dengan amat bik itu, dihukum mati. Di dunia mereka, orang-orang yang dihukum mati diikat dan dilemparkan ke sebuah kandang dimana si sultan mengurung anjing-anjing pemburu  yang paling ganas. Anjing-anjing itu akan langsung mencabikcabik tubuh si korban. Namun demikian, sebelum dilemparkan ke kandang anjing-anjing itu, si pejbat eksekutif mengajukan satu permintaan terakhir. ‘aku ingin diberi kelonggaran selama sepuluh hari.” Tuturnya, “supaya aku bisa melunasi hutangku, mengumpulkan utang orang lauin yang harus dibayar padaku, mengembalikan barang-barang yang telah kutitipkan orang lain untuk kurawat, dan membagikan hartaku kepada keluarga dan anak-anakku dan menunjuk wali bagi mereka.” Setelah menerima jaminan bahwa si pejabat eksekutif itu tidak akan mencoba kabur, sang sultan mengabulkan permintaan ini. Si pejabat eksekutif cepat-cepat pulang, mengambil seratus koin emas, kemudian mengunjungi si pemburu yang merawat anjing-anjing sultam. Ia menawarkan pria ini seratus koin emas dan berkata, “izinkan aku merawat anjing-anjig sultan selama sepuluh hari,” si pemburu menyetujuinya, jadi selama sepuluh hari beikutnya si pejaat ekseketufi merawat hewan-hewan buas itu dengan penuh perhatian, mengurus mereka dengan baik,dan memberi banyak makanan kepada mereka. Sebelum akhir hari ke sepuluh, mereka mau makan dari tangan pria itu. Pada hari ke sebelas, si pejabat eksekutif dipanggil menghadap sultan, dan tuntutan itu di ulangi, dan sultan mengamati saat pria itu diikat dan dilemparkan ke kandang anjing. Namun demikian, ketika hewan-hewan buas itu melihatnya , mereka berlari mendekatinya sambil menggoyang-goyangkan  ekor mereka mereka meggigiti kedua bahunya dengan penuh kasih an mulai bermain dengannya. Sang sultan dan para saksi lain merasa takjub, dan sang sultan bertanya kepada si pejabat eksekutif mengapa anjing-anjing itu tidak menerkamnya, si pejabat eksekutif menjawab, ‘aku telah merawat anjing-anjing ini selama sepuluh hari. Sultan sudah melihat hasilnya sendiri. Akuy telah merawatmu selama tiga puluh tahun, dan apa hasilnya? Aku dihukum mati atas tuduhan musuh-musuhku,” sang sultan merona malu. Ia bukan hanya mengampuni si pejabat eksekutif, tetapi juga memberinya satu set baju yang indah dan menyerahkan kepadanya para pria yang telah memfitnah dan merusak  reputasinya. Si pejabat eksekutif yang mulia membebaskan mereka dan terus memperlakukan mereka dengan baik hati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar