RASA CEMBURU SI COUNTESS
Bayangkan
kisah ini dari perspektif si contess: setelah si marquise melakukan beberapa
langkah, ia merasakan bahwa si marquise sedang meminkan suatu permainan, tetapi
permainan itu membuatnya girang. Ia tak tahu ke mana si marquise sedang
membimbingnya, tetapi hal itu malah lebih baik. Langkah-langkah si marquise
membuatnya penasaran, dan setiap langkahnya membuatnya menunggu langkah
berikutnya- ia bahkan menikmati perasaan cemburu dan bingungnya sendiri, karena
kadang merasakan emosi apapun lebih baik daripada memiliki keamanan yang
membosankan. Mungkin sang marquise memiliki motif tersembunyi; sebagian besar
pria memang seperti itu. Tetapi ia bersedia menunggu dan melihat arah tujuan si
marquise, dan mungkin jika ia disuruh menunggu cukup lama, tujuan si marquise
tidaklah penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar