PONDOK
SEDERHANA
Di
sebuah pondok sederhana beratap jerami di lembah pegunungan, tinggallah
sepasang suami isteri miskin, keluarga Bpk dan Ibu Rodim . si suami mengurung
dirinya selama tujuh tahun dan hanya membaca buku di dalam kamarnya yang dingin
... pada suatu hari isterinya , sambil
berurai air mata , berkata kepadanya : “lihatlah aku, suamiku yang baik ! apa
gunanya membaca buku sepanjang waktu? Aku telah menghabiskan masa remajaku
dengan mencuci dan menjahit bagi orang lain, namun aku tidak memiliki jaket
atau rock cadangan untuk dipakai dan aku tidak punya makanan untuk dimakan
selama tiga hari teralhir. Aku tak tahan
lagi ! “ ... saat mendengar kata-kata ini, si pelajar paruh baya ini menutup
bukunya ... berdiri dan ... tanpa mengucapkan sepatah katapun, ia pergi keluar
pintu .. setelah tiba di jantung kota besar, ia mencegat seorang pria baik-baik
yang melewatinya. “halo, temanku! Siapa pria terkaya di kota ini?” “dasar
penduduk desa miskin! Apa kau tidak kenal Bion, si jutawan? Rumahnya yang
beratap ubin berkilauan dan dikelilingi oleh dua belas gerbang terletak di
sebelah sana.” Rodims pergi ke rumah
pria kaya itu. Setelah memasuki gerbang besar
itu, ia membuka pintu kamar tamu lebar-lebar dan menyapa si tuan rumah :
“aku perlu 10.000 yang untuk modal bisnis komersialku dan aku ingin agar aku
meminjamkan uang itu kepadaku.” “baiklah pak, kemana sebaiknya kukirimkan uang
itu?” “ke pasar Dhirda kepada seorang saudagar komisi.” “baiklah, pak. Aku akanmengambil
uang dari Kan , yang menjalankan bisnis komisi terbesar di pasar Dhirda. Kau
bisa mengambil uangmu disana .” “selamat tingal pak.” Setelh rodims pergi,
semua tamu lain di ruangan itu bertanya kepada Bion mengapa ia memberi begitu banyak
uang kepada pria asing mirip pengemis
yang nama keluarga nya bahkan tidak ia ketahui. Tetapi pria kaya itu menjawab
dengan mimik penuh kemenangan : “mesikpun bajunya compang camping, ia berbicara
langsung pada sasar dengan jelas tanpa menunjukkan perasaan malu atau inferior,
berbeda dengan rakyat jelata yang ingin meminjam uang karena utang besar
mereka. Pria seperti itu entah gila atau percaya diri dalam berbisnis . tetapi dinilai dari
sorot matanya yang tidak gentar dan suaranya yang membahana, dia adalah seorang
pria tidak biasa dengan otak super yang patut kupercaya . aku tahu uang dan aku
kenal manusia. Uang seringkali membuat
seorang manusia menjadi manusia rendah, tetapi seorang pria seperti dirinya
pasti akan memperoleh banyak uang. Aku hanya merasa lega bisa membantu seorang
pria besar mengelola sebuah bisnis besar.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar