Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Senin, 26 Mei 2014

BARBOUS DAN JOUJOU



BARBOUS DAN JOUJOU

Barbos, anjing penjaga yang setia yang melayani tuannya dengan penuh semangat, kebetulan melihat kenalan lamanya Joujou, anjing kecil berbulu ikal yang sedang duduk di jendela di atas sebuah bantal empuk. Setelah mendekatinya dngan kasih sayang, seperti seorang anak kepada orang tuanya, ia menangis dengan emosional; dan di sana, di bawah jendela, ia melonglong sedih sambil menggoyangkan ekornya dan melompat. “jenis kehidupan macam apa yang kau jalani sekarang, Joujoutka, sejak tuan membawamu ke dalam mansionnya? Kau pasti ingat kan bahwa dulu kita amat sering menderita kelaparan di halaman. Bagaimana pelayanan yang kau nikmati sekarang?” “menggembor-gemborkan keberuntungan baikku merupakan dosa” jawab Joujoutka. “tuanku tak kunjung puas menyenangkan hatiku. Aku hidup di tengh kekayaan dan kecukupan, dan aku makan dan minum dari wadah perak. Aku bermain-main dengan tuanku, dan jika aku capek, ku bersitrirhat di atas karpet atau di atas sofa empuk. Bagaimana kehidupanmu ?” “aku” sahut Barbos sambil membiarkan ekornya menggantung ke bawah bagaikan sebuah pecut dan menundukkan kepala. “aku hidup seperti dulu. Aku menderita karena kedinginan dan kelaparan: dan di sini selagi  menjaga rumah tuanku, aku terpaksa tidur di dekat dinding dan basah kuyup saat kehujanan. Dan jika aku menggongggong pada saat yng salah pasti aku di pecat. Tetapi bagaimana mungkin kau, joujou yang amat kecil dan lemah disukai oleh tuan, edangkan aku berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan hati tuanku, namun usahaku sia-sia belaka? Apa sih yang telah kau lakukan?” “apa yang telah kau loakukan?” pertanyaan itu bagus! Jawab Joujou dengan nada mengejek. “aku berjalan dengan kedua kaki belakangku.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar