JENDERAL YANG TERLALU AMBISIUS
Kita pernah membaca berbagai contoh seperti ini: karena sang jenderal yang karena
keberaniannya telah menaklukkan sebuah
negara demi tuannya, dan meraih kejayaan besar bagi dirinya sendiri dengan
meraih kemenangan atas musuh, dan telah menghujani para tentaranya dengan
banyak harta jarahan, bersama-sama tentaranya sendiri dan juga tentara musuh
dan rakyat sang pangeran, telah memperoleh reputasi yng amat tinggi, sehingga
kemenangan ini mungkin menjadi tidak disukai, dan menjadi penyebab kekhawatiran bagi sang pangeran. Karena sifat
alami manusia adalah ambisius dan mudah curiga, dan tidak membatasi
keberuntungan baik siapapun, tidaklah mustahil bahwa kecurigaan itu mungkin
tiba-tiba muncul dalam bentuk sang pangeran karena kemenangan sang jenderal mungkin
dilebih-lebikan oleh ucapan-ucapan angkuh atau tindakan kurang ajar yang ia
lakukan; sehingga dengan sendirinya sang pangeran berpikir bahwa ia harus
mengamankan posisinya dari ambisi sang jenderal. Dan untuk melakukan tindakan
ini, pilihan yang muncul dalam benaknya adalah entah membunuh si jenderal atau
menghapuskan reputasi yang telah ia peroleh dengan pasukannya dan rakyat,
dengan menggunakan setiap cara yang ada untuk membuktikan bahwa kemenangan sang jenderal bukan
diakibatkan oleh keahlian dan
keberaniannya, melainkan karena keberuntungannya dan kepengecutan musuh, atau
diakibatkan oleh kecerdikan para kapten lain yang bersama-sama menemaninya di
medan perang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar