TRAGEDI
MAKAM
Ketika
Julius pertama melihat rancangan makam buatan Michaelangelo untuknya, rancangan
itu membuatnya amat senang sehingga seketika itu juga ia mengirimkan
Michaelangelo ke Carrara untuk mengambil batu marmer yang diperlukan an memerintahkan lamanno
Salviatti dari Florence untuk membayar Michaleangelo seribu Duct untuk tujuan
ini. Michaleangelo tinggal di gunung-gunung ini lebih dari delapan bulan
bersama dua orang pekerja an kudanya, dan tanpa ada persediaan apapun kecuali
makanan ... cukup banyak marmer digali dan dipilih, lalu Michaleangleoo membawanya
ke pesisir pantai dan meninggalkan salah
seorang pekerjanya untuk mengapalkan batu-batu itu. Ia sendiri kembali ke Roma.
.. jumlah batu marmer itu amat banyak sehingga, saat disebarkan i piazza,
batu-batu itu dikagumi oleh semua orang dan menyebabkan sang paus bersukacita,
jadi ia memberikan banyak imbalan kepada Michaleangelo; dan ketika ia mulai
bekerja, sang paus berkali-kali pergi menemuinya di rumahnya, dan mengobrol
dengannya tentang makam itu dan tentang topik-topik lain seolah ia sedang mengobrol
dengan saudara lelakinua sendiri. Dan agar bisa lebih mudah pergi menemui
Michaleangelo, sang paus memerintahkan agar sebuah jembatan ungkit dipasang
melintang dari Cirrodore ke kediaman Michaleangelo, supaya ia bisa menemuinya
empat mata. Kemurahan hati yang seringkali diberikan kepada Michaleangelo ini
merupakan penyebab (sebagaimana yang sering terjadi di istana) perasaan iri
hati banyak orang, dan setelah muncul perasaan iri hati itu, terjadilah
penganiayaan tanpa akhir karena Bramante, sang arsitek, yang disayangi oleh
sang paus, meminta paus mengubah pikirannya tentang monumen tersebut dengan
memberitahunya, sebagaimana yang dikatakan oleh rakyat jelata, bahwa membangun
makam saat orang itu masih hidup akan mengakibatkan kesialan dan ia juga menceritakan
dongeng-dongeng lain. Perasaan takut dan iri hati lah yang memicu tindakan
Bramante, karena penilaian Michaleangelo telah mengungkapkan banyak
kesalahannya sendiri ... sekarang karena ia yakin bahwa Michaelangelo
mengetahui kesalahannya ini, ia selalu berusaha menyingkirkannya dari Roma,
atau setidaknya menyebabkan sang paus berhenti bermurah hati padanya, dan
brusaha menyingkirkan kejayaan dan prestasinya yang munkin telah diraih oleh
Michaleangelo akibat kerja kerasnya. Bramante berhasil mencegah pembuatan makam
itu. Tidak diragukan lagi bahwa jika Michaleangelo dibiarkan merampungkan makam
itu sesuai rancangan pertamanya, dengan memiliki lahan yang amat luas untuk
menunjukkan kehebatannya, tidak ada seniman lain, betapa pun terkenalnya seniman
itu semoga kalimat ini diucapkan tanpa iri hati) yang bisa merebut posisi
tinggi yang pasti ditempati olehnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar