CLEOPATRA
Di
atas segalanya, Cleopatra mengandalkan tubuhnya yang sanggup menciptakan daya
tarik dan pesona bak mantera ... ia datang naik perahu barkas yang berlayar di
sungai Cydnus dengan buritan kapal yang terbuat dari emas, dengn layar-layar
ungu yang mengembangkan ditiup angin, sedangkan para pendayungnya mengelus air
dengan dayung perak yang dikayuh seiring irama musik flute, ditemani dengan
suara suling dan kecapi. Cleopatra sendiri bersandar di bawah kanopi kain emas
dengan baju sesuai kostum Aphrodite sebagaimana yang kita lihat di berbagai
lukisan, sedangkan di sisi lain, untuk melengkapi lukisan itu, berdiri
anak-anak lelaki berkostum yang menyejukkan Cleopatra dengan kipas mereka.
Alih-alih kru kapal , kapal berkas itu dipenuhi dengan jejeran dayangnya yang
tercantik yang memakai kostum Nereid dan Grace. Sebagian dari mereka berada di
dekat kemudi, sebagian lain menangani layar, dan sementara itu suatu parfum
harum yang tak bisa digambarkan, yang
melayang keluar dari anglo, berhembus
dari perahu itu ke tepi – tepi sungai . Banyak orang menemani rombongan
kerajaan ini, sebagian dari mereka mengikuti sang ratu di kedua sisi sungai
dari hulunya, sedangkan sebagian orang lain bergegas ke sungai itu dari kota
Tarsus untuk menikmati pemandangan itu. Lambat laun gerombolan orang itu meninggalkkan
pasar, dimana Antony menunggu sang ratu sambil duduk di kursi pengadilannya,
hingga akhirnya ia dibiarkan duduk
sendirian. Dan tersebar gosi di seluruh bagian kota itu bahwa Aphrodite telah
datang untuk untuk bersuka ria dengan Dionysus untuk merayakan kebahagian Asia.
Setelah itu Anthony mengirimkan pesan untuk mengundang Cleopatra makan
dengannya. Tetapi Cleopatra beranggapan
bahwa lebih pantas jika Antony lah yang datang menemuinya, jadi, karena Antony
ingin menunjukkan sopan santun dan niat
baiknya, ia menerima undangan itu dan pergi menemui Cleopatra. Antony
mendapati bahwa persiapan yang telah dilakukan untuk menyambutnya amatlah
menakjubkan dan tak bisa dilukiskan dengan kata-0kata , tetapi yang membuatnya
paling tercengang adalah jumlah cahaya yang diturunkan dari atap dan dipamerkan
di semua sisi sekaligus, dan semu cahaya itu diatur dan dikelompokkan dengan
pola yang amat brillian, sebagian berbentuk persegi dan sebagian berbentuk
lingkaran, sehingga mereka menciptakan pemandangan yang paling brillian yang
pernah dirancang untuk menghibur manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar