Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Selasa, 03 Juni 2014

AHLI ASTRONOMI







AHLI ASTRONOMI

Pada awal tahun 1600-an, ahli astronomi dan matematika Italia Galileo mendapati dirinya berada dalam posisi berbahaya. Ia bergantung dari kemurahan hati para pemimpin yang hebat  untuk menyokong risetnya, jadi , layaknya semua ilmuwan zaman renaissance, kadang ia menghadiahi ciptaan dan temuannya kepada para penyokong utama pada zamannya. Sekali waktu, misalnya, ia memberikan kompas militer ciptaanny kepada Duke of Gonzaga. Kemudian ia mendedikasikan sebuah buku yang menjelaskan penggunaan kompas kepada keluarga Medici. Kedua penguasa itu merasa bersyukur, dan melalui mereka Galileo bisa menemukan lebih anyak murid untuk di ajar. Namun demikian, betapapun hebatnya temuannya, para penyokongnya biasanya memberinya hadiah, bukan uang tunai. Hal ini membuat hidupnya selalu tidak aman dan tergantung kepada mereka. Pasti ada cara yang lebih mudah pikirnya. Galileo melakukan satu strategi baru pada tahun 1610 ketika ia menemukan bulan-bulan Jupiter. Alih-alih membagi-bagi penemuannya di kalangan penyokongnya – memberi teleskop yang telah ia pergunakan kepada salah seorang penyokongnya, mendedikasikan sebuah buku kepada penyokongnya yang lain, dan seterusnya- sebagaimana yang telah ia lakukan pada masa lalu, ia memutuskan berfokus khusus kepada keluarga medici. Ia memilih keluarga Medici pada tahun 1540, ia telah menjadikan Jupiter, sebagai simbol keluarga medici – simbol kekuasaan yang melampaui dunia politik dan perbankan, simbol yang berhubungan dengan Roma kuno. Gallileo mengubah temuan bulan-bulan Jupiternya menjadi peristiwa kosmik untuk menghormati kehebatan keluarga Medici. Tidak lama setelah pertemuan itu, Galileo mengumumkan bahwa “bintang-bintang terang bulan-bulan jupiter muncul di langit” di teleskopnya pada saat yang sama ketika Cosimo II naik tahta. Ia berkata bahwa jumlah bulan itu – empat- sesuai dengan jumlah keluarga Medici (Cosimo II memiliki tiga orang saudara lelaki) dan bahwa bulan-bulan itu mengorbit Jupiter, sama seperti keempat putra ini berada di sekeliling Cosimo I, si pendiri dinasti Medici. Lebih dari kebetulan belka, hal ini menunjukkan bahwa langit sendiri melambangkan kekuasaan keluarga  Medici. Setelah Galileo mendedikasikan temuan ini kepada keluarga Medici, ia memesan sebuah lencana yang menggambarkan jupiter duduk di atas sebuah awan dengan empat bintang mengitarinya dan memberikannya kepada Cosimo II sebagai simbol hubungannya dengan bintang-bintang. Pada tahun 1610, Cosimo II mengangkat Galileo sebagai filsuf dan ahli Matematika resmi di istananya dan memberinya gaji penuh. Bagi seorang  ilmuwan, hal ini adalah prestasi terbesar seumur hidupnya. Hari-harinya untuk meminta-minta dukungan dari para penyokongnya sudah berakhir.
Sekali pukul, Galileo memperoleh  lebih banyak keuntungan dengan strategi barunya daripada dengan meminta-minta selama bertahun-tahun. Alasannya sederhana : semua atasan ingin tampak lebih brilian daripada orang lain.  Mereka tidak mempedulikan ilmu pengetahuan atau kebenaran empiris atau ciptaan terbaru; mereka mempedulikan nama dan kegemilangan mereka. Galileo memberi keluarga medici kegemilangan yang tak terbatas denga menghubungkan nama mereka dengan kekuatan kosmik daripada dengan menjadikan mereka penyokong suatu alat atau temuan ilmiah baru



Tidak ada komentar:

Posting Komentar