KEKAYAAN,
PENDIDIKAN DAN JABATAN
Michael
III mempertaruhkan masa depannya atas dasar rasa syukur yang ia pikir pasti
Basilius rasakan kepadanya. Basilius pasti melayaninya dengan cara terbaik; ia
berutang kepada sang kaisar atas kekayaannya, pendidikannya dan jabatannya.
Kemudian, setelah Basilius berkuasa, apapun yang ia butuhkan diberikan
kepadanya demi memperkuat ikata antara kedua pria itu. Barulah pada hari sial
ketika sang kaisar melihat senyum kurang ajar di wajah Basilius, ia menyadari
kesalahannya yang mematikan. Ia telah menciptakan seorang monster. Ia telah
membiarkan seorang pria mencicipi kekuasaan dari jarak dekat- seorang pria yang
kemudian menginginkan lebih banyak kekuasaan, yang meminta segalanya dan
mendapatkannya, yang merasa terbebani oleh amal yang ia terima dan melakukan
apa yang dilakukan banyak manusia dalam situasi semacam itu : Michael melupakan
kemurahan hati yang telah mereka terima dan membayangkan bahwa mereka telah
meraih kesuksesan erdasarkan prestasi mereka sendiri. Pada saat Michael
menyadari hal itu, seharunya ia masih bisa menyelamatkan hidupnya sendiri,
namun persahabatan membutakannya
terhadap niat Basilius. Tidak ada seorang pun yang percaya bahwa seorang
sahabat sanggup berkhianat. Dan Michael tetap tidak mempercayai hal itu hingga
hari ketika kepalanya ditancapkan di ujung sebilah tombak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar