Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2014

KARENA raja singa





KARENA raja singa

Karena raja singa tiba-tiba kehilangan ratunya, semua hewan bergegas menunjukkan kesetiaannya kepada sang raja dengan menawarkan penghiburan. Sayangnya, pujian ini hanya semakin membuat  sedih. Pemberitahuan disebarkan ke seluruh pelosok kerajaan bahwa upacara pemakaman  akan dilaksanakan pada waktui tertentu di tempat tertentu; para prajurit singa  diperintahkan menghadiri upacara tersebut, mengatur upacara tersebut, dan mengatur letak hewan-hewanb yang datang sesuai kedudukan mereka masing-masing. Para hewan tahu bahwa mereka tidak boleh absen dari upaara tersebut sang raja mengungkapkan duka citanya, dan seluruh penghuni gua itu, singa-singa yang tidak memiliki kuil lain, berduka bersamanya. Setelah itu, semua anggota istana mengaum dengan nada suara yang berbeda-beda. Istana adalah jenis tempat dimana semua orang entah sedih, gebira, atau acuh kepada segalanya, sesuai reaksi yang dianggap cocok oleh pangeran yang berkuasa; atau jika tidak ada satupun anggota istana yang sesungguhnya berperasaaan demikian, setidaknya mereka harus mencoba terlihat berperasaan demikian; masing-masing dari mereka berusaha meniru tuan mereka. Benar sekali pepatah yang mengatakan bahwa satu pikiran menggerakkan seibu orang, yang jelas-jelas menunjukkan bahwa manusia hanyalah mesin. Tetapi marilah kita  kembali ke topik kita. Hanyan rusa jantan saja yang tidak meneteskan air mata. Bagaimana ia bisa meneteskan air mata? Kematin sang ratu hutan berarti bahwa dendamnya telah terbalaskan; sang ratu hutan telah mencekik isteri dan putra si rusa jntan. Seorang anggota  istana beranggapan bahwa ia perlu memberitahukan kejadian ini kepada sang raja  yang sedang berduka dan bahkan menegaskan bahwa ia telah melihat rusa jantan itu tertawa. Salomo mengatakan bahwa amarah seorang raja mengerikan, terutama amarah seorang raja singa. “rimbawan yang menyedihkan! Sang raja singa berseru, “berani sekali kau tertawa padahal semua  hewan di sekelilingmu bersimbah air mata? Kami tidak akan menodai cakar kerajaan kami dengan darah kotormu! Karena itu, kau, serigala yang pemberani, balaskanlah dendam atas raja kita dengan mengadakan upacara kurvn si penghianat ini bagi sang ratu yang penuh kebesaran.” Setelah itu si rusa jantan menjawab; “tuan, masa berkabung sudah berlalu; duka cita tidak ada gunanya. Aku baru saja melihat pasangan anda yang terhormat. Ia sedang berbaring di atas ranjang yang ditaburi kelopak mawar; aku langsung mengenalinya. “teman” ia berkata padaku, “hentikan kemegahan  upacara pemakaman ini dan hentikanlah tetesan air mata yang tidak berguna itu. Aku telah mencicipi seribu hidangan lezat di alam baka, mengobrol dengan hewan-hewan seperti diriku sendiri. Biarlah keputusasaan sang raja tetap tidak terkendali selama beberapa waktu karena hal itu memuaskanku.” Sebelum ia selesai bicara, semua hewan berteriak: “mukjizat! Mukjizat! Si Rusa jantan, alih-alih dihukum, malah menerima banyak hadiah. Hiburlah seorang raja dengan impian, sanjung dia, dan beri tahu dia beberapoa dusta fntastis yang menyenangkan; apapun amarah yang ia rasakan kepada anda, ia akan mencaplok umpan itu dan menjadikan anda sahabat karibnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar