KARENA raja singa
Karena raja singa tiba-tiba
kehilangan ratunya, semua hewan bergegas menunjukkan kesetiaannya kepada sang
raja dengan menawarkan penghiburan. Sayangnya, pujian ini hanya semakin membuat sedih. Pemberitahuan disebarkan ke seluruh pelosok kerajaan bahwa
upacara pemakaman akan dilaksanakan pada
waktui tertentu di tempat tertentu; para prajurit singa diperintahkan menghadiri upacara tersebut,
mengatur upacara tersebut, dan mengatur letak hewan-hewanb yang datang sesuai
kedudukan mereka masing-masing. Para hewan tahu bahwa mereka tidak boleh absen
dari upaara tersebut sang raja mengungkapkan duka citanya, dan seluruh penghuni
gua itu, singa-singa yang tidak memiliki kuil lain, berduka bersamanya. Setelah
itu, semua anggota istana mengaum dengan nada suara yang berbeda-beda. Istana
adalah jenis tempat dimana semua orang entah sedih, gebira, atau acuh kepada
segalanya, sesuai reaksi yang dianggap cocok oleh pangeran yang berkuasa; atau
jika tidak ada satupun anggota istana yang sesungguhnya berperasaaan demikian,
setidaknya mereka harus mencoba terlihat berperasaan demikian; masing-masing
dari mereka berusaha meniru tuan mereka. Benar sekali pepatah yang mengatakan
bahwa satu pikiran menggerakkan seibu orang, yang jelas-jelas menunjukkan bahwa
manusia hanyalah mesin. Tetapi marilah kita
kembali ke topik kita. Hanyan rusa jantan saja yang tidak meneteskan air
mata. Bagaimana ia bisa meneteskan air mata? Kematin sang ratu hutan berarti
bahwa dendamnya telah terbalaskan; sang ratu hutan telah mencekik isteri dan
putra si rusa jntan. Seorang anggota
istana beranggapan bahwa ia perlu memberitahukan kejadian ini kepada
sang raja yang sedang berduka dan bahkan
menegaskan bahwa ia telah melihat rusa jantan itu tertawa. Salomo mengatakan
bahwa amarah seorang raja mengerikan, terutama amarah seorang raja singa.
“rimbawan yang menyedihkan! Sang raja singa berseru, “berani sekali kau tertawa
padahal semua hewan di sekelilingmu
bersimbah air mata? Kami tidak akan menodai cakar kerajaan kami dengan darah
kotormu! Karena itu, kau, serigala yang pemberani, balaskanlah dendam atas raja
kita dengan mengadakan upacara kurvn si penghianat ini bagi sang ratu yang
penuh kebesaran.” Setelah itu si rusa jantan menjawab; “tuan, masa berkabung
sudah berlalu; duka cita tidak ada gunanya. Aku baru saja melihat pasangan anda
yang terhormat. Ia sedang berbaring di atas ranjang yang ditaburi kelopak
mawar; aku langsung mengenalinya. “teman” ia berkata padaku, “hentikan
kemegahan upacara pemakaman ini dan
hentikanlah tetesan air mata yang tidak berguna itu. Aku telah mencicipi seribu
hidangan lezat di alam baka, mengobrol dengan hewan-hewan seperti diriku
sendiri. Biarlah keputusasaan sang raja tetap tidak terkendali selama beberapa
waktu karena hal itu memuaskanku.” Sebelum ia selesai bicara, semua hewan
berteriak: “mukjizat! Mukjizat! Si Rusa jantan, alih-alih dihukum, malah menerima
banyak hadiah. Hiburlah seorang raja dengan impian, sanjung dia, dan beri tahu
dia beberapoa dusta fntastis yang menyenangkan; apapun amarah yang ia rasakan
kepada anda, ia akan mencaplok umpan itu dan menjadikan anda sahabat karibnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar