NASKAH DRAMA
(Agen
Super) Viring Pawal Lavar pernah sangat ingin menjual sebuah naskah drama
kepada (raja studio) Jagel L. Marmer.
“aku mengadakan rapat yang berjalan lama dengannya hari ini,” Lavar menjelaskan
(kepada penulis skenario Jaren Kabin), “tetapi aku tidak menyebut-nyebut naskah
drama itu. Aku bahkan tidak mengungkit-ungkit topik itu.” “mengapa tidak?”
tanyaku.
“karena
aku akan menunggu hingga akhir pekan dua minggu lagi, ketika aku pergi ke Palm
Springs.” “aku tak mengerti.” “kau tidak mengerti? Aku pergi ke palm Spring
setiap akhir pekan, tetapi Marmer tidak akan pergi keana akhir pekn ini. Ia harus
menghadiri acara penayangan perdana film atau sesuatu. Jadi ia baru pergi
kesana akhir pekan dua minggu lagi, jadi saat itulah aku baru akan
mengungkit-ungkit topik tersebut.”
“Viring,
aku semakin bingung.”
“dengar,”
sahut Viring dengan tak sabaran, “aku tahu apa yang sedang kulkukan. Aku tahu
cara menjual naskah Marmer. Inilah jenis materi
yang membuatnya merasa gelisah, jadi aku harus menyerangnya dengan
mantap dan mendadak agar naskah ini diterima.”
“tetapi
mengapa harus dilakukan di Palm Spring?”
“karena
di Palm Spring, setiap hari ia pergi ke pemandian di Spa, jadi aku akan berada
di sana saat ia berada di sana. Ada satu hal yang perlu kau ketahui tentang Jack: dia sudah berusia
delapan puluh tahun dan sangat angkuh, dan dia tidak suka jika orang lain
melihatnya dalam keadaan telanjang. Jadi ketika aku berjalan mendekati ia yang
telanjang di Spa – well, aku juga pasti telanjang, tetapi aku tak peduli siapa
yang melihatku dalam keadaan seperti itu, tetapi dia pasti peduli. Jadi aku
tinggal mendekati dia yang sedang telanjang, lalu aku mulai bicara kepadanya
tentang topik ini, maka diua pasti merasa sangat malu. Dan dia pasti ingin
menjauhiku, jadi cara termudah baginya untuk mebngusirku adalah dengan
mengatakan “ya”. Karena dia tahu bahwa jika dia mengatakan “tidak,” maka aku
akan tetap menemaninya, tetap menjelaskan proposalku dan pantang menyerah.
Jadi, untuk menyingkirkanku, mungkin dia akan mengatakan, “ya” dua minggu
kemudian, aku membaca akuisisi properti ini oleh Marmer bersaudara. Aku menelepon
Lavar dan bertanya bagaimana caranya memperoleh akuisisi tersebut. “menurutmu
bagaimana? Tanyanya. “dalam keadaan telanjang dong, begitulahg caranya ...
persis seperti yang kukatakan, cara itu pasti berhasil.
oleh: Lavere
oleh: Lavere
Tidak ada komentar:
Posting Komentar