Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2014

PELAJARAN SERTORIUS



PELAJARAN SERTORIUS

Kekuatan Sertorius sekarang semakin bertambah dengan cepat, karena semua suku antara Ebro dan pegunungan Pyrenees berpihak padanya, dan banyak tentara datang berduyun-duyun setiap hari untuk bergabung dengannya dari setiap permukiman mereka. Pada saat yang sama, ia menghadapi masalah, yaitu kurangnya disiplin dan kepercaaan diri yang tinggi yang dimiliki kaum barbar yang baru datang ini, yang meneriakinya untuk menyerang musuh dan tidak memiliki kesabaran dengan taktik-taktik penundaannya, jadi ia mencobqa merebut hati mereka lewat perdebatan. Tetapi ketika ia sadar bahwa mereka merasa tidak puas dan ngotot mendesak tuntutan mereka tanpa mempedulikan keadaan, ia membiarkan mereka bertindak sesukanya, dan mengizinkan mereka menyerang musuh; ia berharap bahwa mereka akan menderita kekalahan besar tanpa benar-benar hancur lebur total, karena hal ini akan membuat mereka lebih mudah mematuhi perintah-perintahnya di masa mendatang. Kejdiannya ternyata berjalan sesuai harapannya, jadi sertorius datang menyelamatkan mereka, menyediakan tempat berkumpul bagi para buronan, dan memimpin mereka kembali dengan selamat ke perkemahannya. Langkah berikutnya adalah membangkitkn kembali semangat mereka yang sudah merosot, jadi beberapa hari kemudian ia menggelar pertemuan akbar. Di hadapan mereka, ia menunjukkandua ekor kuda, yang satunya sudah tua dan lemah, sedangkan yang satunya besar, bersemangat, dan memiliki ekor yang terurai, yang ketebalannya dan keelokan bulunya menakjubkan. Disamping kuda lemah itu berdiri seorang pria yang tinggi dan kuat, dan di samping kuda yang kuat itu berdiri seorang pria yang pendek. Sesuai sinyal yang diberikan, pria kuat itu memegang ekor kudanya dan mencoba menarik kudanya dan mencoba menarik kuda itu dengan sekuat tenaganya. Seolah hendak mencopot ekor kuda itu, sedangkan si pria lemah itu mulai mencabuti satu persatu bulu ekor kuda yang kuat itu. Pria yang kuat itu, setelah menarik ekor kuda itu dengan sekuat tenaga tanpa ada hasil apa-apa dan menyebabkan para penontonnya geli, akhirnya menyerah, sedangkan pria yang lemah itu dengan sangat cepat dan mudah menggunduli bulu ekor kuda itu. Kemudian Sertorius berdiri dan berkata, “sekarang teman teman dan sekutuku , kalian lihat kan bahwa ketekunan leih efektif daripada kekuatan fisik belaka, dan bahwa ada banyak kesukaran yang tak bisa ditanggulangi jika kalian mencoba melakukan segalanya sekaligus, tetapi kesukaran itu pasti bisa di taklukkan jika kalian menguasainya sedikit demi sedikit. Sesunggunya, usaha terus menerus yang dilakukan dengan mantap pasti tak bisa dibendung,karena beginilah cara waktu menangkap dan menundukkan kekuasaan terbesar di bumi. Sekarang kalian harus ingat bahwa waktu adalah teman baik dan sekutu orang-orang yang memanfaatkan kecerdasan mereka untuk memilih momen yang tepat, tetapi waktu adalah musuh yang paling berbahaya bagi orang-orang yang terburu-buru bertindak pada momen yang salah.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar