MASTER SENIMAN
Date Masanu pernah memanggil
Tanyu untuk menghias sepasang sekat emas yang tingginya 2, 13 meter. Si seniman
berkata bahwa ia beranggapan bahwa sketsa hitam putih pasti cocok dengan sekat
itu, jadi ia pulang ke rumah lagi setelah mempertimbangkannya dengan hati-hati
keesokan pginya ia datang lebih pagi dan membuat sejumlah besar tinta yang ke
dalamnya ia celupkan sebuah ladam kuda yang ia bawa, kemudian membuat
cetakan ladam kuda ini di seluruh bagian
sekat itu, kemudian, dengan sebuah kuas besar, ia menggambar sejumlah garis
melintang dio ladam-ladam kua itu. Sementara itu, Masamu telah masuk ke ruangan
itu untuk mengmati pekerjaan tanyu, dan saat melihatnya, ia tak bisa meredam
kekesalannya lebih lama lagi, jadi ia menggerutu, “alangkah berantakan dan
jelek!” lalu ia berjalan cepat ke apartemennya sendiri. Para pembantunya
memberitahu Tanyu bahwa suasana hatinya memang sangat jelek hari ini . “kalau
begitu sebaiknya ia tidak mengamatiku saat aku sedang bekerja,” sahut si
pelukis, “sebaiknya ia menunggu hingga lukisanku selesai.” Kemudian ia
mengeluarkan sebuah kuas yang lebih kecil dan membubuhkan coretan di sana-sini,
dan saat ia melakukannya, cetakan ladam kuda itu diubah menjadi kepiting,
sedangkan goresan kuas yang lebih besar dan lebar menjadi tanaman rush.
Kemudian ia berpaling ke sekat lain dan menciratkan tetesan tinta dimana-mana, dan
setelah ia menambahkan beberapa goresan kuas disana-sini , maka terlihatlah
sekumpuln burung layang-layang yang terbang di atas pepohonan willow. Ketika
massamu melihat hasil karya tanyu yang sudah rampung, ia bersuka cita atas
keahlian si seniman, padahal goresan-goresan yang tampak berantakan yang ia
lihat di sekat-sekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar