Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2014

KIJANG CHAMOIS, DAN MUSANG





KIJANG CHAMOIS, DAN MUSANG

Seekor singa sedang mengejar seekor kijang chamois melintasi sebuah lembah. Ia nyaris menangkapnya, dan dengan pandangan mata penuh kerinduan, iamengharapkan jamuan makan yang memuaskan. Sepertinya seolah si korban hampir mustahil lolos; karena sebuah jurang yang mendalam tampaknya menghalangi jalan si pemburu dan juga hewan yang diburu. Tetapi kijang chamois yang cekatan, yang mengerahkan segenap kekuatannya, melayang bak sebuah anak panah dari busurnya menyeberangi jurang yang menganga itu, dan berdiri tak bergeming di tebing berbatu di seberang jurang. Si singa berhenti mendadak. Tetapi tepat saat itu, seorang temannya kebetulan berada di dekatnya. Temannya adalah si musang. “apa?” ujar si musang, “dengan kekuatan dan ketangkasanmu, apakah mungkin kau menyerah kepada seekor kijang chamois yang lemah? Kau hanya perlu menginginkannya saja, maka kau pasti bisa menciptakan keajaiban. Meskipun jurang itu dalam, namun jika kau benar-benar bertekad baja, aku yakin bahwa kau bisa melewatinya. Kau bisa mempercayai persahabatanku yang tulus. Aku tidak akan membiarkan nyawamu berada dalam bahaya karena aku benar-benar menyadari kekuatan dan ketangkasanmu. “darah si singa berdesir pnas dan mulai mendidih di urat-urt darahnya. Ia melompat dengan sekuat tenaga. Tetapi ia tak bisa menyeberangi jurang itu; jadi ia pun jatuh ke bawah jurang dan tewas. Kemudian apa yang dilakukan oleh temannya tersayang? Dengan hati-hati ia berjalan ke dasar jurang, dan disana, di tengah ruang dan udara terbuka, karena ia melihart bahwa sekarang singa itu tidak menginginkan sanjungan atau kepatuhan, ia berusaha melaksanakan ritual menyedihkan yang terakhir kepada bangkai temannya, dan dalam waktu sebulan ia tel;ah menggerogoti bangkai itu hingga tulang-belulangnya bersih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar