Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia
Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Best Next President Republik Indonesia

Miftachul Wachyudi (Yudee) is My Next Best President Republik Indonesia

Sabtu, 24 Mei 2014

PEMILIHAN PELAMAR PUTRI





PEMILIHAN PELAMAR PUTRI        


Dalam generasi berikutnya keluarga itu menjadi jauh lebih terkenl daripada sebelumnya melalui tanda jasa yang dianugerahkan kepada Cleistthenes tuan Sycon. Cleisthenes... memiliki seorang putri, Agarista, yang ia ingin nikahkan dengan pria terbaik di seluruh pelosok Yunani. Jadi, selama pertandingan Olimpiade, dimana ia sendiri telah memenangkan lomba balap  kereta perang, ia mengumumkan di hadapan publik bahwa pria Yunani dimanapun yang menganggap dirinya cukup baik untuk menjadi menantu lelakinya sebaiknya datang ke Sycon dalam waktu enam puluh hari – atau lebih cepat dari itu jika ia mau – karena ia bertekad, dalam waktu setahun setelah enam puluh hari mendatang, menggelar pesta pertunangan Putrinya dengan calon suminya. Cleisthenes telah menyuruh dibuatkan sebuah lintasan balap dan ring gulat khusus untuk tujuan ini, dan sekarang ini para pelamar putrinya mulai berdatangan – setiap pria berkebangsaan Yunani yang memiliki sesuatu untuk dibanggakan entah di negaranya sendiri maupun dari dalam dirinya sendiri .... Cleisthenes memulainya dengan menanyakan masing-masing pelamar itu secara bergiliran nama negara dan orang tua mereka; kemudian ia membiarkan mereka tinggal di rumahnya selama setahun agar ia bisa mengenal mereka dengan baik, kadang mengobral dengan mereka dalam beragam segi, termasuk kualitas kejantanan dan temperamen, pendidikan dan kelakuan ... tetapi ujian yang terpenting dari segalanya adalah tindak tanduk mereka di meja makan. Semua ujian ini dilakukan sepanjang waktu Cleisthenes menghibur mereka dengan baik. Karena satu atau dua alasan, yang paling membuat Cleisthenes terkesan adalah dua orang pria Athena, dan di antara mereka berdua, sepetinya ia lebih memilih putra Tisander, Hippocleides ... akhirnya tibalah hri yang telah ditentukan untuk pertunangan itu, dan Cleisthenes harus mengumumkan pilihannya. Ia menandai hari itu dengan mengurbankan seratus anak domba jantan, kemudian menggelar pesta jamuan yang besar, dimana semua orang yang terkemuka di Sycon, selain para pelamar putrrinya, diundang. Usai makan malam, para pelamar itu mulai saling bertanding di bidang musik dan obrolan. Dalam kedua prestasi ini, Hippocleides lah yang terbukti sebagai jawara yang paling berani, hingga akhirnya, saat ;ebih banyak anggur ia minum, ia meminta si pemain flute memainkan lagu untuknya dan ia mulai menari sesuai irama musik itu. Nah. Mungkin saja ia menari demi kepuasannya sndiri; namun demikian, Cleisthenes mulai memiliki keraguan serius tentang pilihannya. Sekarang ini, setelah ada jeda singkat, Hippocleides, setelah naik ke atas meja itu, pertama-tama menarikan tarian Laconia, kmudian tarian Attic, dan mengakhiri pertunjukannya dengan berdiri di atas kepalanya dan menendang-nendang kedua kakinya  di udara. Tarian laconia dan Attic itu sudah cukup buruk; tetapi Cleisthenes, meskipun seorang menantu lelaki seperti itum tetap menahan dirinya dan berhasil menghindari ledakan emosinya; tetapi ketika ia melihat Hippocleides menendang-nendang kedua kakinya, ia tak tahan lagi, “putra Tisander,” teriaknya, “tarianmu telah membatalkan pernikahanmu dengan putriku”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar